Jumat, 10 Desember 2010

Rumah Mungil yang Sehat ala Desainer

Setiap insan mendambakan rumah yang sehat, baik fisiknya maupun psikis. Masalah keterbatasan lahan terutama di perkotaan membuat rumah yang dibangun tidak seluas rumah-rumah yang dibangun di masa lampau, dimana harga tanah masih terjangkau. Namun, memiliki rumah mungil tak lantas menjadikan keterbatasan dalam segala hal termasuk hal kesehatan. Anda yang tinggal di townhouse atau pun di perumnas dapat memiliki rumah mungil yang sehat, koq!


Menyiasati Rumah Mungil Agar Tetap Sehat
Simak TIPS berikut yang dapat menciptakan rumah mungil yang sehat ala desainer:
• Manfaatkan pencahayaan alami. Usahakan membuat bukaan jendela yang lebar terutama pada arah yang terkena sinar matahari pagi. Segarnya udara di pagi hari tentunya menyehatkan seluruh penghuni rumah! Selain itu, sinar matahari dapat membunuh bakteri dalam rumah.
• Usahakan terdapat bukaan jendela pada tiap ruang agar sinar matahari dapat masuk hingga ke sudut-sudut ruang. Jika ingin membuat skylight pada plafond, usahakan sinar matahari yang masuk secukupnya. Jika terlalu panas malah akan menyilaukan dan membuat pening penghuni rumah yang berada di bawahnya
• Manfaatkan pula penghawaan alami. Bukaan jendela dan ventilasi yang cukup akan membuat udara segar dari luar dapat masuk ka dalam rumah. Usahakan tinggi plafond minimal dua kali tinggi penghuninya, dengan demikian sirkulasi udara di dalam rumah pun lancar. Selain itu, tentunya penggunaan penghawaan buatan yang meakan energy listrik dapat dikurangi.
• Jika halaman yang dimiliki tak luas, beri beberapa tanaman dalam pot di teras rumah. Selain memperindah, tanaman tersebut juga menambah udara segar di pagi hari. Lebih baik lagi jika tanaman tersebut produktif, sehingga dapat digunakan pula untuk kebutuhan sehari-hari.
• Pilih furniture multifungsi yang kompak sehingga rumah mungil tak terasa semakin sumpek dengan banyaknya macam perabot dalam rumah.
• Jangan terlalu banyak sekat dalam ruang. Lebih baik gunakan tirai sebagai pembatas ruang, yang mana lebih fleksibel. Sehingga rumah mungil tetap memiliki konsep tata ruang terbuka namun dapat terjaga privasinya tatkala diperlukan.
• Usahakan meletakkan dapur dekat dengan pintu belakang atau pintu samping. Selain untuk membuat sirkulasi udara yang lancar saat memasak, juga memudahkan dalam membuang sampah. Membuang sampah rumah tangga dapat langsung keluar tanpa harus melewati area depan rumah. Mungkin saja kan kotoran jatuh atau cairan busuk menetes?
• Pisahkan sampah kering dan basah. Sampah kering dapat ditumpuk untuk sementara waktu dan tak akan membusuk atau menyebabkan penyakit. Akan tetapi, sampah basah sebaiknya dikeluarkan dari dalam rumah setiap hari untuk menghindari penyebaran penyakit. Pastikan penampungan sampah di luar rumah tertutup dan gampang dibersihkan.
• Letakkan kamar mandi di bagian samping atau belakang rumah dengan dinding yang langsung berhubungan dengan luar. Hal ini untuk menghindari udara lembab yang kurang menyehatkan bagi penghuni rumah.
• Buatlah sumur air yang jauh dengan septic tank, minimal 3m. hal itu untuk menghindari merembesnya air kotor ke dalam sumur.
• Selain itu, perhatikan pula masalah ketersediaan air bersih. Buat penampungan air bersih tertutup yang memadai keperluan sehari-hari. Sebaiknya hindari membuat bak mandi yang besar, selain harus sering-sering mengurasnya, bak terbuka tersebut memungkinkan jentik-jentik nyamuk berkembang.
• Gunakan material bangunan dan bahan pelapisnya yang ramah lingkungan.

Dapatkan inspirasi lainnya dalam menata rumah mungil yang sehat di situs www.ideaonline.co.id
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba yang diselenggarakan oleh ideaonline.

Warna untuk Rumah Mungil yang Sehat




Dewasa ini banyak pengembang perumahan bermunculan dengan menawarkan rumah mungil yang sehat. Keterbatasan lahan, semakin tingginya harga tanah, dan gaya hidup modern yang menuntut tersedianya rumah mungil. Bagi pasangan muda yang sama-sama beraktivitas di luar rumah sepanjang siang hari, tentunya tak membutuhkan rumah yang lapang dengan halaman luas. Rumah mungil bahkan sebuah unit apartemen pun cukup. Namun, apakah rumah mungil ini berarti rumah yang penuh sesak dengan barang, dan berimpitan dengan tetangga, serta menjadikan lingkungan sekitar kurang sehat?
Tidak selalu! Anda dapat mewujudkan rumah mungil namun tetap sehat bagi keluarga tercinta. Banyak cara dapat dilakukan demi mewujudkan rumah mungil yang sehat. Pada artikel ini, saya akan membahas rumah mungil yang sehat yang tercipta melalui warna.
1.       Menggubah Suasana Ruang
Rumah mungil lama yang tampak suram dapat tampil dengan wajah baru dengan sentuhan warna-warna baru. Cara yang paling cepat dan efektif dalam menggubah suasana ruang adalah mengecat dinding interiornya. Tak perlu mahal-mahal mengganti keramik lantai atau membeli sofa baru. Ternyata beda warna mampu memberi suasana baru yang beda pada ruangan.
Tentukan satu tema warna yang akan mendominasi interior rumah. Pilih komposisi warna yang mendukung gaya bangunan. Rumah bergaya etnik sebaiknya menggunakan komposisi warna tanah. Sementara warna netral dipilih untuk rumah bergaya minimalis.   
2.       Menciptakan Mood dalam Ruang
Ruangan dengan warna tertentu dapat membuat rileks, menenangkan, meningkatkan efektivitas kerja. Namun bias sebaliknya jika penataan warna kurang tepat. Nah, pintar-pintarlah menata rumah mungil dengan warna agar tercipta suasana dan aura positif dalam ruang!
Pilih warna yang sesuai dengan kepribadian, setidaknya gunakan  warna favorit.  Jangan gunakan warna yang kurang disukai pada ruangan pribadi. Hal ini membuat tidak nyaman di dalamnya. Gunakan warna yang dapat dijadikan terapi untuk tujuan tertentu, misalnya hijau untuk penyembuhan, jingga untuk menambah nafsu makan, dan biru untuk menenangkan.
3.       Sebagai Batas Ruang Imajiner
Tidak selamanya rumah mungil membutuhkan partisi sebagai batas antarruang. Beragam cara dapat digali untuk membuat dua ruangan yang berbeda. Di antaranya membuat ketinggian lantai yang berbeda, material yang dibedakan antar kedua ruang, plafond yang diturunkan pada salah satu ruang, serta memberi nuansa warna yang berbeda pada kedua ruang.
Rasanya hal yang paling mudah dan praktis diaplikasikan pada rumah mungil yang sehat adalah dengan memanfaatkan perbedaan warna pada dua ruang yang berbeda yang ingin “dipisahkan”. Pilih dua warna yang sedikit kontras untuk menciptakan batas imajiner antar kedua ruang yang berdekatan. Hindari memakai warna senada yang berdekatan.
4.       Mempercantik Tampilan Interior Rumah
Apa yang membuat bunga tampak cantik? Tidak lain karena warna-warni kelopaknya. Demikian ruang yang memiliki warna berkarakter, tak sekedar diwarnai, tapi ada konsep yang melatarinya. Dalam hal ini, warna juga dapat ditujukan untuk mempercantik tampilan interior rumah mungil Anda.
Jangan ragu memakai warna yang ”unik”. Warna unik pada satu bidang dinding atau pojok ruang dapat membuat ruangan tampil cantik dan tidak membosankan. Dijamin, tampilan ruang menjadi lebih cantik tanpa banyak dekorasi penghias ruang! Gunakan warna-warna terang seperlunya. Penggunaan warna terang secara berlebihan justru akan mengurangi kecantikan interior ruangan tersebut.
5.       Sebagai Aksen dalam Ruangan
Menggunakan satu warna sebagai warna keseluruhan ruangan, sah-sah saja. Namun jangan ragu gunakan sedikit sentuhan warna lain pada salah satu bidang dinding atau furniture. Pojok interior tersebut sudah pasti menarik perhatian bagi yang memandangnya!
Pada umumnya, warna-warna terang dan cerah dihadirkan sebagai aksen. Tidak jarang juga warna gelap dijadikan aksen pada ruangan yang terang atau berwarna netral. Syaratnya hanya satu. Warna yang ingin ditampilkan sebagai aksen haruslah warna yang kontras dengan warna yang mendominasi ruang.
Jika ruangan bernuansa putih gading, krem, hingga coklat; cobalah warna hijau daun atau ungu lavender sebagai warna aksen. Hindari warna kuning ke jingga, karena warna tersebut masih berdekatan dengan warna tema ruangan tersebut. Cobalah gunakan lingkaran warna untuk menemukan komposisi warna yang tepat- baik kontras ataupun split komplementer.
6.       Memanipulasi Ruang
Berbagai cara dapat dilakukan untuk memanipulasi rumah mungil tanpa banyak upaya merombak total. Salah satunya adalah dengan warna.
6A. Memperluas Ruangan Sempit
Bagi Anda yang memiliki masalah dengan keterbatasan lahan, tidak perlu berkecil hati. Dengan trik permainan warna, ruangan yang sempit pun dapat diolah terkesan lebar.
Gunakan warna-warna yang muda seperti putih, abu-abu muda, cream, dan lain-lain yang mampu memanipulasi ruang sempit hingga terkesan luas. Terapkan warna muda tersebut pada keseluruhan elemen interior seperti dinding, plafond, dan lantai. Pilih material seperti keramik berwarna terang untuk lantai.
6B. Mempersempit Ruangan Luas
Rumah mungil biasanya dirancang dengan konsep terbuka agar ruangan besar. Namun bagaimana tetap terasa akrab?
Gunakan warna-warna yang hangat dan cenderung gelap. Aplikasikan warna gelap pada satu atau dua bidang dinding untuk menghindari kesan monoton. Warna yang gelap tersebut membuat ruangan luas terasa sempit.
6C. Mempertinggi Plafond Rendah
Ketinggian plafond yang ideal adalah dua kali tinggi penghuni rumah. Bagaimana jika plafond rumah mungil yang ada tidak memiliki ketinggian ideal? Terasa panas dan terkesan menekan penghuni yang berada di bawahnya, bukan?
Gunakan warna cerah dan netral pada plafond, contohnya biru muda dan putih. Putih adalah warna yang paling aman digunakan untuk plafond. Warna netral tersebut membiarkan penghuni rumah bebas berganti-ganti warna cat dinding ruangan.
6D. Memperendah Plafond Tinggi
Plafond yang tinggi memang nyaman karena sirkulasi dalam ruang lebih lancar. Namun secara psikologis, plafond yang terlalu tinggi dapat menghilangkan kesan hangat dan akrab dalam ruangan tersebut. Tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk menurunkan plafond. Cukup mengganti warna plafond  dengan warna yang terang ketimbang warna dinding ruangan tersebut, misalnya warna cream pada plafond dalam ruangan putih gading. Pilih furnitur dengan warna yang lebih muda dari warna plafond untuk menambah kesan intim..
      6E. Memperlebar Lorong Sempit
Terkadang penggubahan ruang memungkinkan terbentuknya lorong yang sempit dan panjang. Bentuk lorong yang demikian membuat tak nyaman dilalui, bukan?
Gunakan  cat berwarna putih atau warna netral lainnya yang terang. Aplikasikan warna tersebut pada elemen dinding, plafond, dan lantai. Alhasil, terciptalah suasana  yang nyaman ketika melewati lorong tersebut!
6F. Memperpendek Lorong Panjang
Selain menghadapi masalah lorong yang sempit, terkadang penghuni rumah menjumpai masalah lorong yang panjang.
Beri sentuhan warna yang lebih gelap pada bidang dinding yang merupakan ujung dari lorong tersebut. Warna yang gelap tersebut secara tidak langsung menjadi aksen pada ruangan tersebut.
------
artikel ini diikutsertakan dalam lomba penulisan artikel yang diselenggarakan ideaonline. Sebagai sumber inspirasi lainnya, dapat Anda kunjungi www.ideaonline.co.id




Terapi Warna dalam Menata Interior

Memiliki rumah yang sehat dan tertata apik adalah impian setiap orang. Dan hal yang termudah dalam menata interior rumah mungil adalah dengan memanfaatkan warna. Bayangkan, jika rumah yang dihuni suram dan tidak memiliki kombinasi warna yang enak dilihat, alias monoton. Atau interior rumah sudah diberi warna-warni namun penghuninya masih merasa tidak betah berada di dalamnya. Pernahkan Anda memiliki perasaan tak menentu saat berada di suatu ruangan? Apakah beda warna maka suasana hati Anda berbeda pula? Mungkin itu karena warna mempengaruhi suasana hati Anda. Jika kita merasa tenang berada di suatu ruang tertentu, artinya ruang tersebut dapat menciptakan mood yang tepat dengan suasana hati Anda.

Penggunaan warna telah dimanfaatkan secara luas dalam bidang industri dan desain, termasuk desain interior yang semakin berkembang akhir-akhir ini. Kini, dalam merancang, seseorang tak hanya mengikuti selera pribadi saja, namun memilih menggunakan kesadaran akan fungsi warna tersebut. Dengan demikian, kita dapat memanfaatkan warna sebagai terapi dalam menata interior rumah mungil yang sehat.

Apa Itu Terapi Warna?
Kata terapi sendiri cukup familiar di telinga. Terapi, atau dalam dunia medis bersinonim dengan “perawatan”, adalah usaha penyembuhan terhadap masalah kesehatan. Beberapa penyakit yang tak dapat diobati, masih dapat diberi perawatan atau terapi tertentu. Sebetulnya berbagai macam terapi sudah tak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, terapi hidroterapi, ozonoterapi,kemoterapi, thermoterapi. Terapi lainnya melalui interaksi dengan manusia seperti konseling atau psikoterapi, dan latihan olah raga khusus atau terapi fisik.

Terapi warna ,dikenal pula dengan istilah kromaterapi, merupakan salah satu metode pengobatan alternatif. Seorang terapis yang terlatih dalam kromaterapi menggunakan warna untuk menyeimbangkan energi tubuh pasien yang kekurangan, baik itu fisik, emosi, spiritual, atau mental. Caranya dapat menggunakan lampu dengan warna tertentu di ruang terapi khusus. Dapat juga dengan meminum air dalam botol yang berwarna tertentu, setelah dijemur terlebih dahulu di bawah sinar matahari. Terapi warna dapat pula mengunakan pakaian, perhiasan, dan dekorasi ruangan dengan warna tertentu.

Mengapa Terapi Warna diperlukan?
Tanpa disadari, terapi warna pun sering digunakan di ruang umum. Rumah sakit menggunakan warna hijau yang menenangkan, sementara rumah makan menggunakan warna jingga yang dipercaya dapat menambah nafsu makan. Pemakaian warna untuk penataan ruang tidak lepas dari fungsi ruang tersebut. Maksud dari penggunaan warna dalam interior tak sekedar untuk mempercantik ruang, namun ditujukan untuk penyembuhan, peningkatan gairah belajar, maupun untuk mengundang selera makan. Jika penataan warna terancang dengan baik, maka keindahan dan fungsinya pun terpenuhi.

Kapan Saatnya Terapi Warna digunakan?
Sesuaikan dengan fungsi ruang itu terlebih dahulu serta perhatikan karakter penghuni atau pengguna ruangan tersebut. Suasana yang memungkinkan untuk kamar tidur bayi adalah tenang atau ceria. Sedangkan untuk kamar tidur remaja, akan lebih banyak lagi suasana yang dapat dieksplorasi untuk ditampilkan dalam kamarnya tersebut, seperti suasana akrab, kreatif, dan bersemangat. Namun untuk ruang-ruang bersama, digunakan warna yang dapat menciptakan suasana yang berhubungan dengan aktivitas dalam ruang. Dapur dapat dihadirkan dalam suasana kekeluargaan, kreatif, dan bersemangat. Suasana tenang tidak diciptakan dalam ruang ini, karena tidak menunjang aktivitas dalam dapur. Lain halnya dengan ruang mushola yang dapat dihadirkan dalam suasana bersahaja, tenang, dan akrab –yang menunjang aktivitas di dalam mushola.

Untuk menciptakan suasana yang berbeda pada tiap ruangan, dapat digunakan kombinasi yang berbeda dengan satu warna yang sama sebagai benang merahnya. Sebagai contoh, ruang tamu yang ceria menggunakan warna kontras komplementer jingga dengan hijau tosca. Sedangkan untuk menciptakan ruang keluarga yang akrab digunakan kombinasi warna analog jingga, kuning muda, dan coklat kayu. Dengan demikian warna jingga dengan cara pengombinasian yang berbeda dapat menciptakan suasana yang berbeda pula.

Tips Praktis
mengaplikasikan warna sebagai terapi dalam menata interior:
• Untuk meciptakan suasana akrab, kekeluargaan, dan intim, gunakan warna panas dan hangat. Kombinasi warna analog maupun kontras dapat digunakan.
• Warna sejuk dan dingin digunakan untuk menciptakan suasana damai, menenangkan, menentramkan, dan dapat meningkatkan relaksasi. Sebaiknya kombinasi warna analog atau monokromatis untuk menciptakan suasana tenang.
• Kombinasi warna analog dan monokromatis dapat menciptakan suasana bersahaja. Sementara untuk menciptakan suasana yang menceriakan, kreatif, gunakan kombinasi warna kontras.
• Skema warna monokromatis mudah membosankan dan bahkan meningkatkan depresi, pada kasus warna tertentu seperti biru. Untuk keseimbangan, pilih warna kontras komplementer dalam bentuk warna yang pucatnya. Misalnya, warna kontras biru adalah jingga, tapi untuk menghindari warna terang di kamar tidur, gunakan warna persik yang lebih lembut.

Warna dalam Ruang
Sejak warna diyakini memiliki efek-efek psikologis, pakar desain interior kemudian mengolah warna untuk diterapkan pada bangunan dan interior hunian, sekolah, rumah sakit, dan bangunan lainnya. Bingung memilih warna yang tepat untuk mengecat interior rumah Anda? Urusan memilih warna yang dapat memberikan aura positif dalam ruang kadang menyulitkan. Berikut ini adalah pengaplikasian terapi warna dalam menata interior:

Merah
digunakan sebagai aksen untuk mencerahkan ruangan, tetapi tidak disarankan sebagai warna utama sebuah ruangan. Warna merah ini sering digunakan dalam skema dekorasi restoran karena merupakan perangsang nafsu makan. Warna merah tidak dianjurkan digunakan sebagai warna kamar tidur anak yang menghadapi kesulitan untuk tenang.


Merah Muda
Merah muda ini sering digunakan sebagai penyeimbang dari warna kontrasnya. Karena warna merah muda ini bersifat feminim dan menenangkan.

Kuning
Dikenal sebagai warna yang lembut dan menenangkan, kuning mampu menciptakan perasaan hangat yang mencerahkan sekaligus membawa kehangatan ke dalam kamar yang temaram. Kuning cerah juga dapat menstimulasi aktivitas otot. Pilihan warna yang tepat untuk warna kamar bayi. Sementara itu, orang lebih sering kehilangan emosi mereka di kamar berwarna kuning.

Hijau
Sebagai warna alam, hijau melambangkan harmoni, penyembuhan, regenerasi, penyegaran, namun menenangkan. Dengan demikian, warna ini menimbulkan optimis akan ketenangan jiwa dan pikiran. Cocok diaplikasikan pada ruangan untuk menghilangkan penat pikiran dan stress. Orang-orang menunggu untuk tampil di TV duduk di "ruangan hijau" untuk bersantai. Rumah sakit sering menggunakan warna hijau karena pasien dapat merasa rileks di dalam ruangan tersebut. Terlalu banyak warna ini dapat menyebabkan kemurungan dan kecenderungan obsesif, sehingga seimbangkan hijau dengan merah muda yang lembut.
Hijau juga merupakan warna yang mampu mencerahkan suasana hati dan sesuai untuk warna kamar tidur anak remaja. Sebab, di usia tersebut mereka sering menghadapi berbagai tekanan dan membutuhkan dorongan kuat untuk menghargai diri sendiri. Dalam hal dekorasi, cobalah tambahkan sentuhan warna hijau dalam bentuk tanaman,atau bantal.

Biru
Warna biru nan damai ini menyebabkan tubuh memproduksi bahan kimia menenangkan, sehingga sering digunakan dalam kamar tidur. Sangat ideal untuk penderita insomnia. Keyakinan terefleksi dari sebuah ruangan yang dicat dengan warna biru lembut. Pilihan yang sangat baik untuk warna kamar tidur bayi dan anak, karena mampu menciptakan perasaan menenangkan dan mempersiapkan tubuh untuk tidur. Orang-orang lebih produktif dalam kamar biru. Studi menunjukkan angkat besi mampu dilakukan dengan beban lebih berat di dalam ruang kebugaran berwarna biru. Akan tetapi terlalu banyak warna ini, -terutama warna gelap - bisa membuat seseorang merasa tertekan atau sesak napas. Imbangi warna biru yang dingin dengan warna oranye pucat seperti warna persik. Selain itu, warna ini dapat menekan nafsu makan. Jadi jauhkanlah warna biru ini dari ruang makan.

Ungu
Sebagai warna spiritualitas, penyembuhan dan tenang, ungu adalah pilihan populer untuk spa dan tempat-tempat suci di rumah. Nuansa ungu yang lebih cerah menciptakan perasaan damai dan penuh nostalgia. Warna ini juga bersifat feminin dan romantis. Warna ungu lavender sangat cocok digunakan sebagai warna kamar tidur anak perempuan. Ungu adalah pilihan yang tepat untuk tidur dan dinding kamar tidur yang mendapatkan keuntungan dari rona penyembuhan. Selain itu, warna sekunder ini dapat memberi efek spiritual sehingga ungu dapat digunakan untuk menunjang kegiatan bermeditasi.
Ketika mendekor dengan warna ini, cari variasi warna pastelnya seperti lavender, anggrek, dan bukan ungu terong. Terlalu banyak warna ungu pun dapat menimbulkan rasa negatif dan takut. Untuk itu, imbangi dengan warna kuning lembut.

Putih
Warna yang dapat membuat merasa segar dan bersih, dan membantu membersihkan pikiran dan jiwa. Sebagai warna yang paling terang, putih populer dalam dekorasi dan trend mode karena netral dan cocok dengan hampir semua gaya interior, terutama rumah bergaya minimalis! Mengecat kamar dengan warna putih akan membuatnya terasa lebih besar dan lebih terang karena warna ini memantulkan 80 persen cahaya.
Gunakan dengan bijak, meskipun warna serba putih pada kamar tidur terasa lembut, tetapi warna tersebut juga dapat membuat seseorang merasa dingin dan kesepian di dalam ruangan tersebut. Jika menggunakan putih di dinding atau mebel dan lampu, gunakan warna putih kulit telur dan krem untuk menghindari kesan formal atau seperti ruang klinik. Pilih palet warna hangat dari nada warna kuning muda, pink, lavender, atau aksen biru langit.

Abu-abu

Warna ini cenderung netral. Abu-abu tidak menunjukkan arti yang jelas. Tidak terang dan sama sekali bebas dari kecenderungan psikologi. Oleh sebab itu, abu-abu sangat digemari pada bangunan bergaya modern dan minimalis.

Hitam
Walau mampu memesona dan berkarakter kuat, tapi hitam hampir tidak pernah digunakan sebagai warna dominan dalam ruang karena berkesan gelap. Gunakan hanya sebagai aksentuasi seperti pada sofa, atau permadani. Karena hitam menyiratkan penyerahan, warna ini dapat digunakan untuk tujuan tertentu misalnya pada dinding mihrab mushola rumah. Warna hitam tersebut melambangkan ketundukan dan membuat lebih khusyuk (konsentrasi) dalam beribadah.

Coklat
Selain umum digunakan sebagai warna kusen dan furnitur, warna coklat ini sering pula digunakan sebagai lantai, langit-langit, ataupun dinding. Karena memberi rasa hangat, maka warna coklat ini baik digunakan pada kamar tidur dan ruang keluarga. Warna coklat tanah merupakan pilihan terbaik untuk kamar anak laki-laki. Namun, terlalu banyak warna coklat ini dapat membuat Anda merasa seperti “terjebak dalam lumpur," untuk itu imbangi dengan nada warna bumi hijau yang lembut.

---
artikel ini diikutsertakan dalam lomba SEO dan Penulisan Artikel yang diselenggarakan oleh www.ideaonline.co.id
by Wirania Swasty, d354iner@yahoo.com