Jumat, 10 Desember 2010

Warna untuk Rumah Mungil yang Sehat




Dewasa ini banyak pengembang perumahan bermunculan dengan menawarkan rumah mungil yang sehat. Keterbatasan lahan, semakin tingginya harga tanah, dan gaya hidup modern yang menuntut tersedianya rumah mungil. Bagi pasangan muda yang sama-sama beraktivitas di luar rumah sepanjang siang hari, tentunya tak membutuhkan rumah yang lapang dengan halaman luas. Rumah mungil bahkan sebuah unit apartemen pun cukup. Namun, apakah rumah mungil ini berarti rumah yang penuh sesak dengan barang, dan berimpitan dengan tetangga, serta menjadikan lingkungan sekitar kurang sehat?
Tidak selalu! Anda dapat mewujudkan rumah mungil namun tetap sehat bagi keluarga tercinta. Banyak cara dapat dilakukan demi mewujudkan rumah mungil yang sehat. Pada artikel ini, saya akan membahas rumah mungil yang sehat yang tercipta melalui warna.
1.       Menggubah Suasana Ruang
Rumah mungil lama yang tampak suram dapat tampil dengan wajah baru dengan sentuhan warna-warna baru. Cara yang paling cepat dan efektif dalam menggubah suasana ruang adalah mengecat dinding interiornya. Tak perlu mahal-mahal mengganti keramik lantai atau membeli sofa baru. Ternyata beda warna mampu memberi suasana baru yang beda pada ruangan.
Tentukan satu tema warna yang akan mendominasi interior rumah. Pilih komposisi warna yang mendukung gaya bangunan. Rumah bergaya etnik sebaiknya menggunakan komposisi warna tanah. Sementara warna netral dipilih untuk rumah bergaya minimalis.   
2.       Menciptakan Mood dalam Ruang
Ruangan dengan warna tertentu dapat membuat rileks, menenangkan, meningkatkan efektivitas kerja. Namun bias sebaliknya jika penataan warna kurang tepat. Nah, pintar-pintarlah menata rumah mungil dengan warna agar tercipta suasana dan aura positif dalam ruang!
Pilih warna yang sesuai dengan kepribadian, setidaknya gunakan  warna favorit.  Jangan gunakan warna yang kurang disukai pada ruangan pribadi. Hal ini membuat tidak nyaman di dalamnya. Gunakan warna yang dapat dijadikan terapi untuk tujuan tertentu, misalnya hijau untuk penyembuhan, jingga untuk menambah nafsu makan, dan biru untuk menenangkan.
3.       Sebagai Batas Ruang Imajiner
Tidak selamanya rumah mungil membutuhkan partisi sebagai batas antarruang. Beragam cara dapat digali untuk membuat dua ruangan yang berbeda. Di antaranya membuat ketinggian lantai yang berbeda, material yang dibedakan antar kedua ruang, plafond yang diturunkan pada salah satu ruang, serta memberi nuansa warna yang berbeda pada kedua ruang.
Rasanya hal yang paling mudah dan praktis diaplikasikan pada rumah mungil yang sehat adalah dengan memanfaatkan perbedaan warna pada dua ruang yang berbeda yang ingin “dipisahkan”. Pilih dua warna yang sedikit kontras untuk menciptakan batas imajiner antar kedua ruang yang berdekatan. Hindari memakai warna senada yang berdekatan.
4.       Mempercantik Tampilan Interior Rumah
Apa yang membuat bunga tampak cantik? Tidak lain karena warna-warni kelopaknya. Demikian ruang yang memiliki warna berkarakter, tak sekedar diwarnai, tapi ada konsep yang melatarinya. Dalam hal ini, warna juga dapat ditujukan untuk mempercantik tampilan interior rumah mungil Anda.
Jangan ragu memakai warna yang ”unik”. Warna unik pada satu bidang dinding atau pojok ruang dapat membuat ruangan tampil cantik dan tidak membosankan. Dijamin, tampilan ruang menjadi lebih cantik tanpa banyak dekorasi penghias ruang! Gunakan warna-warna terang seperlunya. Penggunaan warna terang secara berlebihan justru akan mengurangi kecantikan interior ruangan tersebut.
5.       Sebagai Aksen dalam Ruangan
Menggunakan satu warna sebagai warna keseluruhan ruangan, sah-sah saja. Namun jangan ragu gunakan sedikit sentuhan warna lain pada salah satu bidang dinding atau furniture. Pojok interior tersebut sudah pasti menarik perhatian bagi yang memandangnya!
Pada umumnya, warna-warna terang dan cerah dihadirkan sebagai aksen. Tidak jarang juga warna gelap dijadikan aksen pada ruangan yang terang atau berwarna netral. Syaratnya hanya satu. Warna yang ingin ditampilkan sebagai aksen haruslah warna yang kontras dengan warna yang mendominasi ruang.
Jika ruangan bernuansa putih gading, krem, hingga coklat; cobalah warna hijau daun atau ungu lavender sebagai warna aksen. Hindari warna kuning ke jingga, karena warna tersebut masih berdekatan dengan warna tema ruangan tersebut. Cobalah gunakan lingkaran warna untuk menemukan komposisi warna yang tepat- baik kontras ataupun split komplementer.
6.       Memanipulasi Ruang
Berbagai cara dapat dilakukan untuk memanipulasi rumah mungil tanpa banyak upaya merombak total. Salah satunya adalah dengan warna.
6A. Memperluas Ruangan Sempit
Bagi Anda yang memiliki masalah dengan keterbatasan lahan, tidak perlu berkecil hati. Dengan trik permainan warna, ruangan yang sempit pun dapat diolah terkesan lebar.
Gunakan warna-warna yang muda seperti putih, abu-abu muda, cream, dan lain-lain yang mampu memanipulasi ruang sempit hingga terkesan luas. Terapkan warna muda tersebut pada keseluruhan elemen interior seperti dinding, plafond, dan lantai. Pilih material seperti keramik berwarna terang untuk lantai.
6B. Mempersempit Ruangan Luas
Rumah mungil biasanya dirancang dengan konsep terbuka agar ruangan besar. Namun bagaimana tetap terasa akrab?
Gunakan warna-warna yang hangat dan cenderung gelap. Aplikasikan warna gelap pada satu atau dua bidang dinding untuk menghindari kesan monoton. Warna yang gelap tersebut membuat ruangan luas terasa sempit.
6C. Mempertinggi Plafond Rendah
Ketinggian plafond yang ideal adalah dua kali tinggi penghuni rumah. Bagaimana jika plafond rumah mungil yang ada tidak memiliki ketinggian ideal? Terasa panas dan terkesan menekan penghuni yang berada di bawahnya, bukan?
Gunakan warna cerah dan netral pada plafond, contohnya biru muda dan putih. Putih adalah warna yang paling aman digunakan untuk plafond. Warna netral tersebut membiarkan penghuni rumah bebas berganti-ganti warna cat dinding ruangan.
6D. Memperendah Plafond Tinggi
Plafond yang tinggi memang nyaman karena sirkulasi dalam ruang lebih lancar. Namun secara psikologis, plafond yang terlalu tinggi dapat menghilangkan kesan hangat dan akrab dalam ruangan tersebut. Tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk menurunkan plafond. Cukup mengganti warna plafond  dengan warna yang terang ketimbang warna dinding ruangan tersebut, misalnya warna cream pada plafond dalam ruangan putih gading. Pilih furnitur dengan warna yang lebih muda dari warna plafond untuk menambah kesan intim..
      6E. Memperlebar Lorong Sempit
Terkadang penggubahan ruang memungkinkan terbentuknya lorong yang sempit dan panjang. Bentuk lorong yang demikian membuat tak nyaman dilalui, bukan?
Gunakan  cat berwarna putih atau warna netral lainnya yang terang. Aplikasikan warna tersebut pada elemen dinding, plafond, dan lantai. Alhasil, terciptalah suasana  yang nyaman ketika melewati lorong tersebut!
6F. Memperpendek Lorong Panjang
Selain menghadapi masalah lorong yang sempit, terkadang penghuni rumah menjumpai masalah lorong yang panjang.
Beri sentuhan warna yang lebih gelap pada bidang dinding yang merupakan ujung dari lorong tersebut. Warna yang gelap tersebut secara tidak langsung menjadi aksen pada ruangan tersebut.
------
artikel ini diikutsertakan dalam lomba penulisan artikel yang diselenggarakan ideaonline. Sebagai sumber inspirasi lainnya, dapat Anda kunjungi www.ideaonline.co.id




Tidak ada komentar:

Posting Komentar